cover
Contact Name
Dismo Katiandagho
Contact Email
desmonk80@gmail.com
Phone
+6281244121375
Journal Mail Official
keslingjurnal@gmail.com
Editorial Address
Jl. Manguni 20, Kel. Malendeng, Kec. Paal 2 Kota Manado, Sulawesi Utara
Location
Kota manado,
Sulawesi utara
INDONESIA
Jurnal Kesehatan Lingkungan
ISSN : 20890451     EISSN : 2615188X     DOI : -
Core Subject : Social,
Jurnal Kesehatan Lingkungan, is a publication media of research articles and reviews of literatur in the field of environmental health, such as Appropriate Technology Environmental Health, Waste Treatment, Water Sanitations, Air Pollution, Waste Management, Occupational Health, Environment Parasitology, Health Entomology, Vector and Pest Control, Mikrobiology and Environmental Epidemiology.
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 3 No 2 (2014): JURNAL KESEHATAN LINGKUNGAN" : 7 Documents clear
KADAR DEBU, SUHU DAN KELEMBABAN DI RUANG PRODUKSI INDUSTRI MEUBELUD. GUNUNG JATI KOTA MANADO TAHUN 2013 Siti Aisa Badjuka; Yozua T. Kawatu; Suwarja Suwarja
Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol 3 No 2 (2014): JURNAL KESEHATAN LINGKUNGAN
Publisher : POLTEKKES KEMENKES MANADO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47718/jkl.v3i2.565

Abstract

Ruang Produksi Industri Meubel yang biasa disebut gudang merupakan tempat pekerja melaksanakan aktivitasnya seperti merakit, mengamplas, mengecat, dan memasang accessories yang dimana salah satu kegiatan tersebut dapat menyebabkan pencemaran udara oleh debu dan dapat memberikan dampak buruk bagi kesehatan pekerja khususnya terhadap fungsi paru yang menyebabkan penyakit Pneumokoniosis. Kadar debu, suhu dan kelembaban merupakan factor fisik persyaratan kesehatan lingkungan kerja di industri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kadar debu, suhu dan kelembaban di ruang produksi industri meubel UD. Gunung Jati Kota Manado. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif. Jumlah sampel sebanyak 10 titik yang ditentukan dengan menggunakan teknik purposive sampling melalui pertimbangan-pertimbangan tertentu berdasarkanpenyebaran debu di ruang produksi dan berdasarkan jumlah pekerja yang berada di ruang pengamplasan, pengecatan dan ruang perakitan yang diukur sebanyak 3 kali. Pengukuran kadar debu menggunakan alat PDS (Personal Dust Sampler), suhu dan kelembaban menggunakan alat thermohygrometer. Hasil penelitian menunjukan bahwa kadar debu dan suhu di ruang produksi belum memenuhi syarat, sedangkan kelembaban memenuhi syarat. Kadar debu di 13 titik dari 30 titik sampel melebihi NAB (> 5 mg/m3). Suhu di 11 titik dari 30 titik sampel belum memenuhi syarat (> 300C), sedangkan kelembaban memenuhi syarat.
TINGKAT KERACUNAN PESTISIDA ORGANOFOSFAT PADA PETANI PENYEMPROT SAYUR DI DESA LIBERIA TIMUR KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TIMUR TAHUN 2013 Ika Rahmawati; Suwarja Suwarja; Steven Jacub Soenjono
Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol 3 No 2 (2014): JURNAL KESEHATAN LINGKUNGAN
Publisher : POLTEKKES KEMENKES MANADO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47718/jkl.v3i2.566

Abstract

A class of organophosphate pesticides used by farmers to disinfect because they have the power Exterminate strong and fast and have properties that easily decompose in nature. Nevertheless pesticide compounds organophosphate poisoning in humans can cause both acute and chronic. Class of organophosphate pesticides is inhibiting the enzyme activity kolinestrase in the body. This study aims to determine the level of pesticide poisoning organophosphate class of farmers vegetable spray. This study is descriptive done by using proportional random sampling (15 respondents). The data collection is done by observation and direct interviews and measurements of blood kolinestrase respondents using Cholinestrase Test Kit. The results showed that 8 (53.3%) did not experience poisoning (normal category), 7 (46.7%) mild poisoning, and no farmers poisoned moderate and evere categories. Parmers who suffered mild poisoning are advised to take a break from all the work relating to pesticides for two weeks.
HUBUNGAN PERSONAL HYGIENE DENGAN PENYAKIT CACINGAN PADA PEKERJA PENGANGKUT SAMPAH DI TPA SUMOMPO KOTA MANADO TAHUN 2013 Sarfiyah Soleman; Jasman Jasman; Ferdy G. Pakasi
Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol 3 No 2 (2014): JURNAL KESEHATAN LINGKUNGAN
Publisher : POLTEKKES KEMENKES MANADO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (125.957 KB) | DOI: 10.47718/jkl.v3i2.567

Abstract

Kesehatan manusia paling besar dipengaruhi oleh lingkungan dan perilaku manusia itu sendiri, sehingga jika perilaku manusia misalnya dalam persampahan ini tidak terkendali maka lingkungan akan tercemar dan giliran berikutnya akan mengganggu kesehatan. Penyakit cacingan dapat terjadi bila seseorang terinfeksi telur cacing yang pada umumnya ditularkan melalui tanah, Jenis Nematoda usus yang ditularkan melalui tanah disebut “Soil Transmitted Helminthes” yang terpenting bagi manusia adalah Ascaris lumbricoides, Necator americanus, Ancylostoma deodenale, Trichuris trichiura, Strongyloides stercoralis. Secara umum Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan Personal Hygiene dengan penyakit cacingan pada pekerja pengangkut sampah di TPA Sumompo Manado. Jenis penelitian ini yaitu deskriptif analitik. Sampel dalam penelitian ini menggunakan kriteria inklusi dan ekslusi diperoleh 55 responden. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner dan lembar observasi serta peralatan Laboratorium. Analisa data secara statistik berupa Chi square dengan derajat kepercayaan (CI) 95% dan tingkat kemaknaan 5% (α=0,05). Hasil penelitian dapat dinyatakan ada hubungan yang bermakna antara Personal Hygiene dengan penyakit cacingan ( p= 0,024 < 0,05). Kesimpulan Personal Hygiene pekerja pengangkut sampah memiliki hubungan dengan penyakit kecacingan dimana ditemukan pada tinja spesis Ancylostoma deodenale dengan tingkat infestasi cacingan petugas pengangkut sampah positif sebesar 16,6%.
MODIFIKASI PERANGKAP TIKUS DENGAN MENGGUNAKAN BAMBU Erfan S. Madi; Suwarja Suwarja; Jasman Jasman
Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol 3 No 2 (2014): JURNAL KESEHATAN LINGKUNGAN
Publisher : POLTEKKES KEMENKES MANADO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47718/jkl.v3i2.568

Abstract

Hasil perkembangan ilmu dan teknologi, dewasa ini ada beberapa metode yang lazim diterapkan untuk mengendalikan vektor dan binatang pengganggu. Pengendalian tikus secara mekanik dapat dilakukan secara langsung dengan cara membunuh pukulan, diburu anjing, menggunakan perangkap, dan pembongkaran sarang-sarang tikus, cara ini disebut juga gropyokan, dan juga menggunakan uji coba perangkap tikus dengan menggunakan bambu. Tujuan penelitian ini yaitu melakukan uji coba perangkap tikus dengan menggunakan bambu untuk membinasakan hama hama tikus. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen semu (quasi experimen) yaitu memasang perangkap terbuat dari bambu diberi umpan tampa racun yang disukai tikus, lokasi dalam penelitian yaitu di daerah kampus kesehatan lingkungan. Variabel yang diteliti pada penelitian ini yaitu uji coba perangkap tikus dengan menggunakan bambu. Hasil tangkapan tikus dengan menggunakan perangkap terbuat dari bambu sebanyak 7 (tujuh) ekor tikus yang terdiri dari 5 (lima) ekor tikus yang tertangkap dengan menggunakan umpan kelapa bakar, 2 (dua) ekor tikus yang tertangkap dengan menggunakan umpan ikan asin bakar. Kesimpulan : Uji coba perangkap tikus dengan menggunakan bambu dapat digunakan sebagai perangkap tikus. Saran perlu dilakukan upaya pengendalian tikus dengan menggunakan perangkap yang dimodifikasi dengan menggunakan bambu (perangkap jepit), agar dimodifikasi kembali dalam penelitian selanjutnya agar dapat memperoleh hasil yang maksimal lebih dari 1 (satu) ekor tikus dalam perangkap tersebut.
EFEKTIFITAS PASIR KUARSA DALAM MENURUNAN KADAR BESI (Fe) PADA AIR SUMUR GALI. Nancy M. Lontoh
Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol 3 No 2 (2014): JURNAL KESEHATAN LINGKUNGAN
Publisher : POLTEKKES KEMENKES MANADO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47718/jkl.v3i2.569

Abstract

Air merupakan suatu bahan atau zat yang sangat dibutuhkan bagi kehidupan manusia, baik untuk menjaga kesehatan tubuh berkaitan dengan kelangsungan metabolisme dalam tubuh dengan bantuan air, untuk menjaga kesehatan diri dan lingkungan terhadap pengaruh-pengaruh dari luar serta untuk menunjang segala aktifitas manusia sehari-hari. Proses penjernihan air minum telah banyak jenis pasir yang dapat digunakan telah ada dipasaran seperti pasir kuarsa, zeolit, greensand dan karbon aktif, yang digunakan pada peoses penjernihan air bersih. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui efektifitas pasir kuarsa dalam menurunkan kadar Fe pada air sumur gali yang ada di kelurahan Kima Atas kecamatan Mapanget. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan rancangan “one grup Pretenst-Postenst”re-test. Populasi dalam penelitian ini adalah air sumur gali yang mengandung kadar Fe, dengan besar sampel adalah air sumur gali yang mengandung fe diberi perlakuan dengan menambahkan pasir kuarsa pada media saringan. Hasil penelitian dimana pasir kuarsa sangat efektif untuk menurunkan kadar Fe pada air sumurr gali dengan hasil uji dengan menggunakan uji one way anova memperoleh nilai � 0,002.Saran: penggunaan pasir kuarsa sebagai media penyaring dalam menurunkan kadar Fe pada air sumur gali dapat digunakan di masyarakat yang mempunyai air dengan kadar Fe yang tidak memenuhi syarat kesehatan.
INTENSITAS PENCAHAYAAN PADA RUANG KERJA PT. MANADO MEDIA GRAFIKA Feronika Feronika; Elne V. Rambi; Semuel Layuk
Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol 3 No 2 (2014): JURNAL KESEHATAN LINGKUNGAN
Publisher : POLTEKKES KEMENKES MANADO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47718/jkl.v3i2.570

Abstract

Pencahayaan merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam melakukan aktivitas dan pekerjaan karena dengan adanya pencahayaan tenagakerja dapat mengamati benda yang sedang di kerjakan dengan jelas. Pencahayaan yang baik di tempat kerja dapat memperkecil efek yang ditimbulkan oleh cahaya yang tidak memenuhi syarat. Jika pencahayaan kurang atau lebih dapat berpengaruh pada penglihatan dan kelelahan pada tenaga kerja. Tujuan penelitian untuk mengetahui intensitas pencahayaan pada ruang kerja PT. Manado Media Grafika. Penelitian ini bersifat desktiptif, dengan sampel yang di tentukan sebanyak 38 titik pada 14 ruang kerja dan diukur dengan menggunakan alat Lux Meter. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua ruang kerja tidak memenuhi syarat, untuk pekerja halus < 500 lux dan untuk pekerja kasar < 300 lux. Saran perlu dilakukan penambahan bola lampu sebagai cahaya buatan dan pengaturan ventilasi untuk memaksimalkan pencahayaan alami.
KADAR FLUOR, PH, DAN SUHU PADA AIR SUMUR GALI DI KELURAHAN LAHENDONG KOTA TOMOHON Greizy N. Sumual; Nasrul E. Santoso
Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol 3 No 2 (2014): JURNAL KESEHATAN LINGKUNGAN
Publisher : POLTEKKES KEMENKES MANADO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47718/jkl.v3i2.571

Abstract

Peraturan pemerintah tentang Syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas Air yang tertuang dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI No 416 tahun 1990 menyatakan bahwa salah satu syarat dalam system penyediaan air bersih adalah kandungan Fluor (F) dalam air bersih maksimum 1,5 mg/l. pH dalam air bersih maksimum 6,5-8,5 atau rata-rata 7, dan suhu dalam air bersih maksimum ± 30C. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui berapa kadar Fluor (F), pH, dan Suhu. pada air yang digunakan sebagai sumber air bersih di Kelurahan Lahendong sebanyak 36 Buah sumur gali. Hasil pemeriksaan laboratorium yang dilakukan terhadap 36 sumur gali menunjukan bahwa kandungan Fluor (F) tidak sesuai dengan kadar minimum dan maksimum yang dianjurkan berdasarkan Permenkes RI No. 416/MEN.KES/PER/IX/1990 yaitu 0,7-1,5 mg/l, pH pada air sumur gali memenuhi syarat yaitu 7,53. Suhu pada air sumur gali memenuhi syarat, dengan hasil pengukuran yaitu 25,530C. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan kandungan Fluor (F) air sumur gali, pH dan suhu di Kelurahan Lahendong Memenuhi Syarat. Disarankan untuk masyarakat agar memperhatikan air sumur gali sebagai sumber air bersih masyarakat, agar memenuhi syarat dan memiliki kualitas air yang bersih baik secara Fisik, Kimia dan Mikrobiologi sesuai dengan Permenkes No.416/MENKES/ PER/IX/1990 tentang standart dan kualitas air bersih.

Page 1 of 1 | Total Record : 7